Blog Perjalanan kuliah

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Arsip Blog

Jumat, 13 Februari 2015

Makalah Faktor Produksi



TUGAS KELOMPOK
FAKTOR PRODUKSI






NAMA KELOMPOK
*      NURALISAH
*      HINDRA LISMANA
*      NURHIKMAH
*      YAYU AGUSNINGSIH
*      HAMDAYANI
*      MARTINI SUKIRMAN
*      JAMALUDDIN

KELAS C
SEMESTER V
JURUSAN : MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MUHAMMADIYAH PALOPO
2014

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, Rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah “Produksi Pertanian”

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agribisnis. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Agribisnis yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.

Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun.



Masamba, 1 Oktober 2014


Penulis


DAFTAR ISI




















BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Indonesia yang merupakan negara agraris sebagian besar penduduknya yang hidup di pedesaan bermatapencaharian sebagai petani. Pada mumnya mereka memiliki keinginan untuk meningkatkan produksi pertaniannya tetapi karena banyak masalah yang dihadapinya sehingga sulit untuk mencapai apa yang diinginkannya. Masalah sempitnya lahan usahatani di Indonesia umumnya melanda kalangan petani yang menjadi penyebab semakin menjalarnya kemiskinan pada golongan petani kecil.Indonesia juga merupakan negara pengimpor beras terbesar di dunia. Pada tahun 1986 Indonesia telah mampu menjadi negara yang berswasembada pangan karena telah berhasil dalam penemuan dan pemakaian bibit unggul. Namun demikian, produksi pertanian Indonesia dari tahun ke tahun justru semakin manurun disebabkan oleh beberapa faktor yang disebabkan penurunan ini diantaranya banyaknya terjadi alih fungsi lahan yaitu lahan pertanian yang memiliki potensi produktivitas yang tinggi dialih fungsikan kesektor pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan hidup apalagi dengan adanya peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang mendorong reklamasi pertanian yang baru dengan memanfaatkan lahan pertanian yang telah berkurang maka usaha swasembada pangan akan mengalami kemerosotan.
Program pembangunan pertanian terutama bidang kecukupan dan ketahanan pangan yang telah lama dilaksanakan di Indonesia sampai sekarang masih sangat memprihatinkan. Kondisi pertanian pangan di Indonesia baik secara kuantitas maupun kualitas ternyata belum mampu mencukupi kebutuhan pangan sendiri bahkan akhir-akhir ini kita cenderung semakin tergantung pada impor produk pangan dari luar negeri. Hasil yang diperoleh dari kinerja ekspor produk-produk pertanian juga dinilai belum menggembirakan. Laju peningkatan impor produk-produk pertanian cenderung lebih besar daripada laju peningkatan ekspor sehingga semakin menyulitkan posisi Indonesia dalam era pasar global yang penuh dengan persaingan.
Sektor pertanian berperan penting terhadap perekonomian nasional, sumbangannya terhadap pendapatan devisa negara di luar minyak dan gas bumi serta dalam perekonomian rakyat tidak bisa di abaikan. Sejalan dengan hal ini, kondisi pertanian yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki pasar yang luas akan mendapat prioritas utama dalam pengembangannya. Dengan demikian, penemuan terhadap kebutuhan pangan, bahan baku industri, peningkatan lapangan kerja, peningkatan kesempatan berusaha dan peningkatan ekspor komoditi pertanian diharapkan dapat terjamin dan berkesinambungan.
Pertanian akan menjadi kekuatan besar jika dikelola dapat secara terpadu dalam satu kesatuan sistem agribisnis. Membangun sistem dan usaha agribisnis yang kokoh berarti pula membangun pertumbuhan sekaligus pemerataan sehingga terjadi keseimbangan antar sektor. Ini juga berarti menciptakan meaningful employment yaitu di luar sektor pertanian, sehingga beban pertanian yang terlalu berat menampung tenaga kerja dapat teratasi.
1.2   Tujuan Penulisan
1)      Mengkaji dampak peningkatan produktivitas industri pertanian terhadap kinerja ekonomi, Pendapatan rumah tangga dan kemiskinan perdesaan.
2)      Bagaimana Mengetahui Faktor Produksi dan bagaimana mengoptimalisasikan factor Produksi tersebut.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1Faktor Produksi
Faktor Produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini
Namun demikian seringkali pula ditemui adanya berbagai kendala dalam proses peningkatan produksi pertanian. Menurut Gomes (dalam Soekartawi, 1980), maka beberapa kendala yang sering mempengaruhi prosuksi pertnian diklasifikasi menjadi:
a.          Kedala yang mempengaruhi Yield Gak I yang terdiri dari variable di luar kemampuan manuasia, sehingga ia sulit melakukn transfer teknelogi yang disebabkan kerena perbedaan agromaklimat dan teknologi yang sulit diadopsi
b.         Kendala yang mempengaruhi yield gap ii  yang terdiri dari variable teknis-biologis (Bibit, Pupuk, obat-obatan, lahan dan lain-lain) dan variable social- ekonomi (harga, resiko, ketidak pastian, kredit, adat dan lain-lainnya).
2.2Optimalisasi penggunaan Faktor Produksi
Prinsip Optimalisasi penggunaan factor produksi pada prinsipnya adalah bagaimana menggunakan faktor produksi tersebut digunakan secara seefisian mungkin. Dalam termonologi ilmu ekonomi, maka pengertian efisien ini dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu :

a.       Efisiensi Teknis;
Menurut Samsubar Saleh (2000) ada tiga kegunaan mengukur efisiensi. Pertama, sebagai tolok ukur untuk memperoleh efisiensi relatif, mempermudah perbandingan antara unit ekonomi satu dengan lainnya. Kedua, apabila terdapat variasi tingkat efisiensi dari beberapa unit ekonomi yang ada maka dapat dilakukan penelitian untuk menjawab faktor-faktor apa yang menentukan perbedaan tingkat efisiensi, dengan demikian dapat dicari solusi yang tepat. Ketiga, informasi mengenai efisiensi memiliki implikasi kebijakan karena membantu pengambil kebijakan untuk menentukan kebijakan yang tepat. Dalam ekonomi publik, efisiensi yang terjadi mengacu pada kondisi pareto optimal, yaitu suatu kondisi perekonomian dimana tidak ada satu pihak pun yang dapat menjadi lebih baik tanpa merugikan pihak lain (Guritno, 1993). Ada tiga faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu apabila dengan input yang sama menghasilkan output yang lebih besar, dengan input yang lebih kecil menghasilkan output yang sama, dan dengan output yang lebih besar menghasilkan output yang lebih besar (Kost dan Rosenwig, 1979 dalam Dhita Triana Dewi, 2010).
b.      Efisiensi Alokasi (Efisiensi harga);
Model yang biasa digunakan untuk analisis pada kasus distribusi dua konsumen adalah Edfeworth box. Model ini dibangun dari penggabungan dua panel konsumen yang berbagi dua produk. Setiap titik dalam kotak Edgeworth ini mewakili distribusi kedua produk pada kedua konsumen. Sudut kiri bawah mewakili distribusi seluruh output ekonomi pada konsumen pertama. Sebaliknya, sudut kanan atas mewakili distribusi seluruh output ekonomi pada konsumen pertama tanpa menyisakan bagian pada konsumen kedua.




c.       Efisiensi Ekonomi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.
Dan menurut Soekartawi (1989:29), mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran akan terjadi jika :
1.      Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan
2.       Pemasaran dapat lebih tinggi
3.      Prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi.
4.      Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.
5.      Mengoptimalkan Produksi adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb.
2.3   Bagaimana Mengoptimalisasi Produksi
Mengoptimalkan Produksi adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, Pagar Alam Optimalkan Budidaya Kopi Stek Pagaralam, CyberNews. Pemerintah Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel) mengoptimalkan pengembangan budidaya kopi stek atau sambung, sebagai upaya meningkatkan jumlah produksi salah satu hasil komoditas andalan Sumsel itu.

Kepala Dinas Dishutbun setempat, Hasan Bahrin Ibnu, di Pagaralam, Sabtu, mengatakan, keterbatasan lahan dan sebagian besar batang kopi sudah kurang produktif, sehingga perlu pengoptimalkan budidaya kopi stek. "Melalui program stek, hampir setiap tahun perkembangan perkebunan kopi mengalami peningkatan produksi sekitar 5 hinggaa 10 persen," kata dia. Ia mengatakan, tanaman kopi stek ini sudah mulai digalakkan dan hampir 30 persen masyarakat melakukan percobaan, dan hasilnya cukup memuaskan. "Biasa untuk satu hektare kopi hanya 500 kg hingga satu ton per tahunnya, setelah melalui budidaya stek mampu meningkatkan produksi mencapai 3-4 ton per tahun," kata dia.
Menurut dia, melalui pengembangan kopi stek ini, para petani bisa terbantu karena produksi kopi bertambah, dan pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk pengembangannya."Untuk saat ini ada 50 hektare lahan yang dipilih dari lima kecamatan di Pagaralam akan dibantu, yakni Kecamatan Pagaralam Utara, Pagaralam Selatan, Dempo Utara, Dempo Selatan dan Dempo Tengah," kata dia lagi.
"Dishutbun juga melakukan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan agar petani mendapatkan hasil dan cara yang baik dalam menyambung," ungkapnya.
Dikatakannya, realisasi pemberian bantuan kopi stek dan pemberian sarana pupuk juga akan ditingkatkan. Sebetulnya, kata Hasan Barin, kendalah utama dalam pengembangan tanaman kopi ini adalah faktor cuaca, namun dengan adanya bantuan pemberian pupuk, diharapkan bisa menghasilkan kopi yang berkualitas.
Dia berharap, melalui program penyambungan stek kopi ini akan dapat meningkatkan produksi pada tanaman kopi petani. "Produksi kopi selama ini hanya mampu 500 gram saja per batang, setelah melalui penyambungan stek kopi itu mengalami peningkatan produksi mencapai tiga kali lipat," katanya.








2.4   Pentingnya Analisa Penentuan Harga Faktor
v Menganalisis Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi
Memaksimumkan produksi dapat diciptakan oleh sumber daya yang tersedia. Di dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian factor – factor produksi yang optimal harus dijalankan. Tindakan itu akan membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan sumber – sumber daya dalam perekonomian secara efisien. Keuntungan & ketahanan (survival ) perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menggunakan factor – factor produksi yang dapat diperolehnya secara efisien.
v Pendapatan Faktor Produksi & Distribusi Pendapatan
Setiap factor produksi dalam perekonomian adalah milik seseorang. Pemiliknya menjual factor produksi tersebut kepada para pengusaha, & sebagai balas jasa, mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji & upah. Tanah memperoleh sewa. Modal memperoleh bunga & keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diterima masing – masing factor produksi tergantung harga & jumlah yang digunakan.
Harga adalah jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai factor produksi yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Hasil penjualan adalah jumlah dari seluruh pendapatan factor produksi yang digunakan. Pendapatan nasional adalah nilai seluruh barang & jasa yang diproduksi oleh perusahaan – perusahaan yang ada di dalam negera tsb, & merupakan jumlah pendapatan berbagai factor produksi yang ada dalam perekonomian.
Analisis mengenai permintaan ke atas factor produksi tidakk hanya akan menjelaskan tentang penentuan harga factor produksi tapi juga pendapatan dari masing – masing factor produksi & distribusi pendapatan ke berbagai jenis factor produksi. Teori tentang penentuan harga factor produksi = teori distribusi.
2.5   Teori Produktivitas Marginal
Suatu factor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum apabila ongkos produksi tambahan yang dibayarkan kepada factor produksi itu = hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh factor produksi tsb.
Ø Menentukan Jumlah Faktor Produksi Yang Digunakan
Pada tingkat penggunaan factor produksi tertentu, produsen telah mencapai keuntungan maksimum. Apabila penggunaan factor produksi terus bertambah, keuntungan akan berkurang & apabila factor produksi yang digunakan dikurangi, keuntungan juga akan berkurang.
Ø Permintaan ke Atas Faktor Produksi
Dalam teori ini terlebih dahulu perlu dibuat beberapa permisalan
-          Perusahaan menjual barang dalam pasar persaingan sempurna, harga barang tidak berubah walaupun jumlah yang dijual berbeda.
-          Hanya 1 saja factor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah  ubah. Misalnya tenaga kerja.
-          Perusahaan membeli factor produksi yang dapat mengalami perubahan itu dalam pasar factor produksi yang bersifat persaingan sempurna.











BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dan Teori Produksi Bagaimana melihat hubungan antar input (faktor produksi) dan, output (hasil poduksi) serta Terdapat tiga pola hubungan antara input dan output yang umum digunakan dalam
pendekatan pengambilan keputusan usahatani yaitu:
1.      hubungan antara input-output, yang menunjukkan pola hubungan penggunaan berbagai tingkat input untuk menghasilkan tingkat output tertentu (dieksposisikan dalam konsep fungsi produksi)
2.      hubungan antara input-input, yaitu variasi penggunaan kombinasi dua atau lebih input untuk menghasilkan output tertentu (direpresentasikan pada konsep isokuan dan isocost)
3.      hubungan antara output-output, yaitu variasi output yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah input tertentu (dijelaskan dalam konsep kurva kemungkinan produksi dan isorevenue)
3.1   Saran
Bagaimana mahasiswa bisa mengetahui kendala dalam proses peningkatan produksi pertanian terutama dalam berbagai pengelaman di bidang sektor pertanian.




DAFTAR PUSTAKA
Abdul Madjid (1981), Kelompok Tani, Makalah disamnpaikan pada Konferensi Nasional Agronomi, 31 mare s/d April 1989 di Jakarta.

2 komentar:

  1. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman Bisnis ke Le_Meridian, mereka membantu saya dengan pinjaman Empat Juta USD untuk memulai bisnis Quilting saya dan itu cepat. Ketika mendapatkan pinjaman dari mereka, mengejutkan betapa mudahnya mereka bekerja. Mereka dapat membiayai hingga jumlah $ 500,000,000.00 (Lima Ratus Juta Dolar) di wilayah mana pun di dunia selama ada 1,9% ROI yang dapat dijamin pada proyek tersebut. Prosesnya cepat dan aman. Itu benar-benar pengalaman positif. Hindari penipu di sini dan hubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di. lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. WhatsApp ... + 19893943740. jika Anda mencari pinjaman bisnis.

    BalasHapus