MAKALAH
BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh:
NAMA :
AYU ANDIRA
STAMBUK :
201220128
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI
MUHAMMADIYAH PALOPO
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Ekonomi makro atau
makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro ekonomi
menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga
(household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan
seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian
keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi makro
mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).
Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja
dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi,
maupun neraca pembayaran internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro
mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan,
rumah tangga.
Masalah-masalah makro
ekonomi terjadi di setiap negara, baik Negara maju dan juga negara berkembang.
Oleh karena itu, Pemerintah menciptakan kebijakan-kebijakan makro ekonomi
agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik. Makalah ini akan membahas
mengenai kebijakan-kebijakan makro ekomoni yang ada di Indonesia dan masalah
ekonomi yang terjadi.
2.
Permasalahan
Indonesia adalah Negara
berkembang yang masih memiliki masalah khususnya masalah ekonomi, baik ekonomi
mikro ataupun ekonomi makro. Dalam makalah ini akan membahasan mengenai kondisi
makro ekonomi dan bagaimana kebijakan-kebijan ekonomi makro di Indonesia,
apakah sudah berjalan dengan baik?.
3.
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui perkembangan kondisi makro ekonomi di Indonesia,
membahas mengenai kebijakan makro ekonomi yang ada masalah makro ekonomi
yang sedang terjadi di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.Kondisi
Ekonomi Makro Indonesia
Fundamental ekonomi makro Indonesia
saat ini jauh lebih kuat untuk menghadapi ancaman krisis ekonomi dibandingkan
dengan kondisi ekonomi pada 1997. Jika dilihat dari sisi arus investasi
portofolio, keadaan Indonesia saat ini memang sama seperti yang terjadi pada
1997. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) yang mencapai indeks 2000 merupakan
angka tertinggi dalam sejarah Indonesia. Meski demikian, konstelasi
perekonomian sekarang jauh lebih bagus dari 2007. Hal itu ditandai dengan kuatnya
cadangan devisa saat ini yang mencapai 49 miliar dolar AS, sedangkan pada 1997
cadangan devisa diserbu para spekulan. Indikasi kuatnya perekonomian tersebut
adalah nilai ekspor yang menguat, selain itu ditandai juga dengan penguatan
nilai rupiah.
Namun, tidak ada buruknya jika
dilakukan langkah pencegahan terhadap munculnya krisis ekonomi Asia, sehingga
negara-negara di ASEAN lebih siap menghadapinya. Langkah tersebut dapat
dilakukan dengan kerjasama ekonomi secara internasional untuk menggalang
kekuatan ekonomi bersama. Kuatnya perekonomian juga ditandai dengan nilai
investasi yang positif di mana modal yang masuk lebih besar dari pada modal
yang ke luar. Kondisi tersebut berbeda jauh dibanding pada 2007 di mana
investasi yang datang banyak yang hengkang. Karena itu, modal yang masuk saat
ini harus dipertahankan agar tidak ke luar sehingga dapat memperkuat
perekonomian disamping cadangan devisa yang besar harus dipertahankan.
Namun permasalahan yang dihadapi saat
ini adalah belum bergeraknya sektor riil. Uang yang diperoleh dari penanaman
modal, yang sebenarnya merupakan dana jangka pendek, banyak digunakan untuk
investasi jangka panjang seperti investasi properti.
.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Makro ekonomi menjelaskan
perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household),
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro Indonesia saat ini jauh
lebih kuat untuk menghadapi ancaman krisis ekonomi dibandingkan dengan kondisi
ekonomi pada 1997.
Kebijakan makro ekonomi ditujukan
untuk memperbaiki dan menjaga kestabilan perekonomian Negara. Namun, kebijakan
yang diambil pemerintah tidak hanya sekadar mengejar target inflasi yang rendah
guna memperbaiki kondisi keuangan negara. Seharusnya tidak demikian karena
kebijakan ekonomi makro menyangkut pada banyak hal seperti bagaimana mendorong
sektor riil, bagaimana memperbesar kesempatan kerja, bagaimana menjaga
kestabilan nilai tukar rupiah (bukan penguatan nilai tukar) dan bagaimana
menjaga keseimbangan perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Makro
ekonomi mencakup pada kegiatan yang luas dan tidak hanya dengan memperhatikan
satu elemen saja.
3.2.Saran
Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh pemerintah dan pihak-pihak yang terkait seharusnya menganalisis terlebih
dahulu dampak jangka panjang yang akan terjadi di masyarakat.
Kebijakan-kebijakan makro ekonomi yang baik seharusnya memperkuat perekonomian
Negara secara keseluruhan.
0 komentar:
Posting Komentar