MAKALAH EKONOMI
TENTANG KEWIRAUSAHAAN
DI SUSUN
OLEH
NURALISAH
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MUHAMMADIAYAH PALOPO 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas
kehadirat Allah swt karena atas rahmat dan hidayat_Nyalah kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik
Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami
tentang kewirausahaan. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Tujuan
Bab 2. Kewirausahaan
a.
Definisi
kewirausahaan
b. Pola pikir dan keahlian wirausahawan
c. Peran wirausah dalam perekonomian
d. Wirausaha di berbagai sektor
e. Menjadi wirausahawan
f.
Kinerja
wirausaha
Bab 3. Penutup
a.
Kesimpulan
b.
Saran
dan kritik
Daftar pustaka
Bab
1
Pendahuluan
a. Latar
belakang
Wirausaha
merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan
untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Berhubungan
dengan hal tersebut, makalah ini kami buat untuk mengetahui apa-apa saja yang
harus kita miliki untuk menjadi seorang wirausahawan.
b.
Tujuan
Ingin
mengetahui lebih dalam dunia kewirausahaan
Bab 2
Kewirausahaan
A. Definisi
kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengambilan resiko dalam suatu bisnis.
Wirausahawan
berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan usaha milik orang lain
dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang wirausaha mempertaruhkan
sumber dayanya sendiri dan mengambil resiko pribadi demi keberhasilan atau
bahkan kegagalan perusahaannya. Manajer juga mengurusi koordinasi proses
produksi yang sudah berjalan. Sementara menurut Paul H. Wilken, kewirausahaan
adalah “fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam
proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali
perubahan yang lain.”
Salah satu perbedaan mencolok antara
para wirausahawan dengan para pekerja adalah wirausahawan selalu berfikir untuk
menciptakan bisnis (bussiness creation) sementara para pekerja berpikir mencari
pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak berbicara
tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru.
Kelebihan dalam wirausaha memiliki jadwal yang fleksibel,independen,
menjadi atasan atas diri sendiri dan potensi untuk menerima
keuntungan-keuntungan pajak. Sering kali kamu dapat menjadi lebih kreatif dan
berpengalaman yang memberikan kepuasan tersendiri dan lebih menghargai
pencapaian kamu. Menjadi seorang wirausahawan juga menawarkan kamu kesempatan
untuk lebih dapat memberikan kontribusi kepada orang lain.
Adapun kekurangan dalam berwirausaha
yaitu jam kerja yang panjang, sekitar enam hari seminggu. Sebagai pemilik
usaha, kamu tidak hanya berurusan dengan
klien, tetapi juga mempromosikan pekerjaan kamu dan mengurus operasional bisnis
kamu. Pada permulaan, kamu mungkin memerlukan waktu sekitar 2-3 jam dalam
promosi bisnis dan pengembangan bisnis untuk setiap jam interaksi dengan klien.
Kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha ini lebih besar dari yang telah kamu
perhitungkan.
B. Pola
pikir dan keahlian wirausahawan
Ada
5 karakteristik pebisnis dengan sikap pikir wirausaha
1)
Rajin
dan bersemangat dalam mencari peluang baru
2)
Mengejar
peluang baru dengan disiplin ketat. Kegigihan wirausaha memang luar biasa.
Tidak ada kata tidak bisa dalam kamus mereka. Kemunduran atau kegagalan dalam
bisnis tidak membuat mereka putus asa dan berhenti.
3)
Wirausahawan
hanya mengejar peluang yang paling baik dan menghindari
mengejar semua peluang tak pandang bulu. Wirausahawan sadar bahwa masalah
mereka bukanlah kekurangan gagasan bisnis melainkan terlalu berlimpah gagasan.
Dengan demikian, tidaklah memungkinkan bagi mereka untuk mengejar semua peluang bagus. Prioritas
adalah kata kuncinya.
4)
Wirausahawan
berfokus pada tindakan secara adaptif. Mereka tidak menunggu segala sesuatu
sempurna sebelum memulai suatu bisnis. Lakukan dulu dengan persiapan
secukupnya, tak perlu mendekati sempurna. Dalam bertindak, mereka selalu
waspada membaca situasi dan fleksibel untuk menyesuaikan tindakan mereka bila
di rasa salah.
5)
Wirausahawan
melibatkan dan memanfaatkan energi orang-orang di sekitar mereka baik di dalam
maupun di luar organisasi mereka. Mereka sadar bahwa mereka bukan orang super
segalanya.
Selain pola
pikir, beberapa keterampilan akan sangat berguna dalam wirausaha . keterampilan
itu antara lain:
a)
Keinginan
untuk membuat hal menjadi nyata
b)
Punya
energi dan dorongan
c)
Percaya
diri
d)
Kemampuan
untuk melihat dan menaklukan peluang bisnis
e)
Berani
mengambil resiko yang harus ditempuh
f)
Kemampuan
untuk mengorganisasi sumber daya.
g)
Mementingkan
uang, tapi tidak rakus
h)
Bisa
membujuk orang lain
i)
Memiliki
kemampuan komunikasi dengan orang lain, baik oral maupun tertulis
j)
Memiliki
tujuan hidup yang tinggi
k)
Memiliki
kemampuan membuat keputusan
l)
Kemauan
untuk belajar dari kesalahan
m) Bisa melakukan perencanaan janka panjang
n)
Adaptasi
dengan situasi
o)
Komitmen
dan tahan akan tekanan
p)
Kreativitas
dalam penciptaan produk, cara kerja, dll
q)
Memiliki
kemampuan organisasi administrasi yang baik
r)
Perhatian
terhadap detil kerja
C. Peran
wirausaha dalam perekonomian
·
Penciptaan lapangan kerja
TABEL PENYERAPAN TENAGA KERJA
OLEH USAHA KECIL, MENENGAH, DAN BESAR TAHUN 2004-2005
Tahun
|
2004
|
2005
|
Kecil
|
69.801.166
|
71.187.153
|
Menengah
|
6.323.722
|
6.491.345
|
Besar
|
2.646.775
|
2.509.275
|
Kemampuan usaha
kecil dan menengah dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia menunjukkan
kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 dan 2005, unit
yang paling besar menyedot tenaga kerja adalah usaha kecil menengah. Usaha
besar justru menempati posisi paling bawah dalam penyerapan tenaga kerja. Hal
ini berarti setiap kelompok usaha memiliki kelebihan dan dapat melengkapi satu
dengan yang lain. Kelompok usaha besar yang mendukung pertumbuhan ekonomi
sementara kelompok usaha kecil dan menengah membantu pemerataan dan menyerap
tenaga kerja dalam jumlah banyak.
·
Inovasi
Kewirausahaan
sangat berkaitan dengan inovasi. Banyak inovasi-inovasi yang cukup penting yang
lahir dari tangan bisnis-bisnis kecil. Sejarah menunjukkan bahwa usaha kecil
yang dimiliki oleh wirausaha lebih mungkin menghasilkan inovasi-inovasi
daripada bisnis besar. Beberapa inovasi yang lahir dari karya wirausahawan
antara lain komputer digital, mesin fotokopi, insulin, retsleting,
helikopter,bolpen, radio FM, foto berwarna, dll.
·
Penting terhadap bisnis besar
Sebagian besar
produk yang di buat oleh perusahaan besar dijual kepada konsumen melalui bisnis kecil. Sebagai
contoh, mayoritas dealer yang menjual Ford, Chevrolet, Toyota, dan volvo
merupakan bisnis yang dimiliki para wirausahawan. Lebih lanjut lagi, usaha kecil
menyediakan jasa, pasokan, dan bahan baku yang di perlukan oleh bisnis besar
agar bisa berjalan.
D. Wirausaha
di berbagai sektor
1.
Jasa. Karena paling sedikit memerlukan sumber daya,
bisnis jasa merupakan segmen bisnis kecil yang tumbuh paling cepat. Di samping
itu, tidak ada kelompok industri lain yang menawarkan pengembalian yang lebih
tinggi terhadap waktu yang diinvestasikan selain industri jasa. Jasa bisnis
kecil bisa berupa usaha semir sepatu, tempat penyewaan mobil, wedding
organizer, pembuat perangkat lunak, hingga konsultan manajemen.
2.
Ritel. Bisnis ritel menjual produk yang di buat oleh
perusahaan lain langsung kepada konsumen. Terdapat ratusan jenis peritel yang
berbeda, mulai dari warung, toko buku, cafe, restoran, hingga toserba.
3.
Konstruksi. Karena banyak pekerjaan konstruksi yang merupakan
proyek lokal yang relatif kecil, usaha kecil seringkali cocok bergerak di
bidang konstruksi. Banyak perusahaan semacam ini yang di mulai dengan tenaga
terampil yang bekerja dengan orang lain, sebelum akhirnya memutuskan untuk
membuka usaha sendiri. Contoh yang umum
dari perusahaan konstruksi kecil antara lain usaha membangun rumah, memasang atap,
tukang listrik, dll.
4.
Keuangan dan asuransi. Dalam banyak kasus bisnis ini
merupakan afiliasi dari perusahaan nasional yang lebih besar. Walaupun
perubahan peraturan industri perbankan telah mengurangi jumlah bank lokal
kecil, bisnis ini bisa berjalan dengan baik.
5.
Grosir. Bisnis grosir membeli produk dari produsen dan
menjualnya kepada perusahaan ritel.
6.
Transportasi. Transportasi merupakan salah satu usaha yang
sering dikembangkan oleh wirausahawan. Wirausahawan bisa membuka usaha angkutan
dalam kota, angkutan antar provinsi, penyewaan truk dan bus, dll.
7.
Manufaktur. Tidak seperti industri lainnya, manufaktur
biasanya hanya dimiliki oleh bisnis besar. Hal ini masuk akal karena investasi
manufaktur biasanya memerlukan modal yang besar. Membangun pabrik mobil,
misalnya, memerlukan miliaran dollar untuk investasi dan ribuan pekerja sebelum
mobil pertama berjalan di jalur perakitan.
E.
Menjadi wirausahawan
1. Memilih
ide dan melihat peluang
Setiap
bisnis di mulai dari lahirnya sebuah ide dan ada banyak ide bisnis di dunia ini
yang menunggu untuk di eksploitasi. Meskipun demikian, mungkin tidak semua ide
bisnis itu menarik bagimu. Jika kita memilih ide yang tidak sesuai, bisnis itu
mungkin akan berjalan kurang baik dan bisa gagal pada akhirnya.
Seringkali
ide lahir dari bagaimana cara mereka melihat peluang yang ada. Keberhasilan
atau kegagalan wirausahawan sangat bergantung pada bagaimana mereka melihat peluang
yang ada.
Untuk
membuka usaha, wirausahawan harus mempelajari pasar dan memikirkan berbagai hal
seperti berikut:
a)
Tipe
bisnis apa yang saya inginkan?
b)
Mungkinkah
ide itu saya wujudkan?
Ada
banyak jenis bisnis yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan. Namun
sebagai pemula, kita juga memiliki keterbatasan. Berikut ini beberapa jenis
bisnis yang tidak di sarankan bagi wirausahawan yang masih dalam tahap belajar.
a. Bisnis yang memerlukan banyak
pengalaman.
b. Bisnis yang memerlukan banyak kemampuan.
c. Bisnis yang memerlukan banyak dana.
d. Bisnis yang lama menghasilkan.
e. Bisnis yang memerlukan pembayaran
material secepatnya.
2. Memulai
bisnis
Ada beberapa hal
yang perlu anda pikirkan pada saat menggerakkan bisnis anda.
§
Tempat usaha. Pikirkan di mana tempatmu akan menjalankan usaha
tersebut. Bagi orang muda, bisnis seringkali berawal dari rumah.
§
Perizinan. Perizinan merupakan aspek hukum yang penting dalam
usaha. Anda tentu tidak mau usaha anda tiba-tiba di grebek atau di tutup dengan
paksa dengan alasan tidak memiliki izin.
Terdapat berbagai macam izin usaha yang
perlu dimiliki. Hal ini tergantung pada jenis usahanya. Setiap daerah juga
memiliki prosedur perizinan tersendiri. Untuk usaha industri dan perdagangan
pada prinsipnya diperlukan izin-izin sebagai berikut.
a) Izin
prinsip
b) Izin
penggunaan tanah.
c) Izin
mendirikan bangunan (IMB)
d) Izin
gangguan
e) Izin
usaha perdagangan (SIUP).
f) Wajib
daftar perusahaan.
g) Izin-izin
departemen
§
Memilih nama. Memilih nama untuk bisnis anda kedengaranya mudah
untuk dilakukan, namun nama usaha merupakan hal yang penting untuk membangun
image atau citra perusahaan anda. Perlu diingat bahwa jika anda memberi nama
usaha anda dengan nama yang sulit dicerna, maka orang akan sulit mengingat
usaha anda.
3. Mencari
pendanaan
Sumber dana yang tersedia antara lain:
Ø
Sumber dana pribadi. Sumber uang pribadi merupakan salah satu
sumber dana yang paling penting bagi keberhasilan bisnis.
Ø
Pinjaman bank. Di butuhkan usaha ekstra untuk memperoleh dana dari
bank. Bank biasanya ingin melihat rencana bisnis yang di buat oleh wirausahawan
sementara pinjaman dari pemerintah biasanya memiliki persyaratan yang ketat.
4. Membuat
rencana bisnis
ada tiga alasan mengapa rencana bisnis
itu penting.
a)
Dengan
adanya rencana bisnis, orang dapat memperoleh informasi secara jernih mengenai
bisnis yang direncanakan.
b)
Rencana
bisnis juga dapat mempermudah pebisnis untuk mendapatkan pinjaman dana.
c)
Rencana
bisnis dapat menjadi dokumen referensi untuk memastikan bisnis berjalan sesuai
dengan arah yang dituju.
5. Memasarkan
bisnis
Cara-cara yang dapat anda gunakan untuk
memasarkan bisnis anda antara lain dengan:
a)
Mendaftarkan
usaha anda pada yellow pages
b)
Iklan,
brosur, dan leaflet
c)
Jaringan
pertemanan
d)
Internet
F. Kinerja
wirausaha
1. Mengembangkan
wirausaha
Ada beberapa hal yang perlu diketahui
dalam pengembangan kewirausahaan yaitu:
a)
Semangat,
sikap dan kinerja seseorang (kelompok)
merupakan hasil dari interaksi antara kemauan, kemampuan dan kesempatan.
b)
Kewirausahaan
bisa di pelajari dan bisa di kembangkan,
tidak melulu faktor keturunan atau bakat.
c)
Secara
alamiah di setiap daerah akan muncul manusia-manusia wirausaha. Hal ini di
sebabkan adanya tantangan-tantangan yang di hadapi masyarakat di berbagai
daerah.
d)
Upaya
pengembangan kewirausahaan dapat di laksanakan sepanjang masa. Tetapi karena
kewirausahaan berkaitan dengan semangat, sikap dan perilaku, maka pengembangan
kewirausahaan paling tepat di laksanakan sejak usia balita sampai dengan usia
24 tahun.
Adapun kiat dalam mengembangkan
wirausaha bisa di lakukan dengan cara:
a)
Magang.
b)
Pola waralaba. Model waralaba merupakan salah satu model bisnis
yang paling cepat dan efektif untuk menjadi wirausahawan. Akan tetapi, setelah
menjadi wirausahawan kita tidak dapat ongkang-ongkang kaki, karena kita tetap
harus menjaga agar nilai investasi yang kita tanamkan dapat menguntungkan.
2. Keberhasilan
dan kegagalan wirausaha
Ada banyak alasan mengapa seorang
wirausahaan gagal dalam menjalankan bisnisnya. Alasan yang paling umum adalah “
kekurangan konsep yang layak”. Masalah umum yang lain adalah kurangnya
pengetahuan pasar.
Seorang wirausahawan dapat juga gagal
karena sulit mencari orang yang memiliki keterampilan yang baik. Bahkan
kekurangan keterampilan teknis dapat menjadi masalah.
Persaingan ketat dengan perusahaan besar
juga dapat menjadi penghalang baru bagi seorang wirausahawan. Namun, banyaknya
tantangan tidak boleh menjadi alasan bagi seorang wirausahawan untuk menyerah
bahkan sebelum mulai.
3. Sikap
wirausahawan dalam pengambilan keputusan
Pada dasarnya, membuat keputusan adalah
memiliki alternatif-alternatif pemecahan masalah. Alternatif-alternatif pilihan
tersebut mengandung keuntungan maupun kerugian sehingga bagi banyak orang akan
terasa sulit.
Ada tiga pendekatan dalam pengambilan
keputusan yaitu:
a) Rasional.
Pendekatan rasional adalah di lakukan dengan jalan:
§ Merumuskan
secara jelas masalah yang dihadapi dengan selalu mempertimbangkan tujuan yang
akan di capai;
§ Mencari
alternatif-alternatif dan kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah yang akan
di pilih;
§ Memilih
alternatif yang tepat dan cukup memuaskan;
§ Menetapkan
langkah alternatif yang di pilih secara mantap dan siapkan langkah-langkah
untuk melaksanakannya.
b) Naluri.
Pendekatan pada naluri atau insting adalah dengan memohon petunjuk pada tuhan
dalam melakukan ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan yang dianut.
c) Kombinasi.
Pendekatan kombinasi adalah pendekatan antara rasio dan naluri.
Bab
3
Penutup
a. Kesimpulan
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk
melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan
yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produkk
barang atau jasa.
Dalam
menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill
(kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skil (kemampuan) untuk berwirausaha karna tanpa skil (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill (kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
Seorang pelaku usaha harus memiliki skil (kemampuan) untuk berwirausaha karna tanpa skil (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha. Jadi skill (kemampuan) adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad
(kemauan)
Apabilaseorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus dimiliki oleh seorang pelaku wirausaha
Apabilaseorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan. Jadi pada dasarnya skill dan tekad itu harus dimiliki oleh seorang pelaku wirausaha
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjag dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
Modal merupakan aspek yang sangat menunjag dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target
dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan targer dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan targer dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin menjalankan wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki bila ingin menjalankan wirausaha. Karena tempat juga sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan
b.
Saran & kritik
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih.
Daftar pustaka
Adji wahyu,dkk. 2007.
Ekonomi untuk SMA/MA. Jakarta:Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar